Peluang Bisnis Tiket Pesawat

Senin, 02 Januari 2012

Lahan Petani di Kerinci Mengandung Emas

Lahan Petani di Kerinci Mengandung Emas

E-mail Print PDF
Kabupaten Kerinci, merupakan kawasan yang memiliki kekayaan alam yang sangat luar biasa, baik pertambangan, maupun kekayaan alam lainnya. Salah satunya, kandungan emas yang terdapat di Sungai Bermas, Kecamatan Gunung Kerinci.
Tambang emas ini, memiliki kandungan cukup besar, yang terdapat dalam kawasan perladangan milik pak Desi, warga Sulak Kecil, Kecamatan Gunung Kerinci, yang saat ini ditanami kulit manis.
"Ya, memang di kawasan Sungai Bermas, Kecamatan Gunung Kerinci, terdapat kandungan emas yang sangat besar, yang berada dalam ladang milik warga," ujar Bupati Kerinci, H Murasman, melalui Kabag Humas Setda Kerinci, Amri Swarta, saat dikonfirmasi Tribun, Minggu (9/1).
Menurutnya, tambang emas tersebut sudah pernah dieksplorasi pada zaman penjajahan Jepang, namun tanpa sebab yang jelas tambang tersebut ditutup. Padahal disana memiliki potensi yang sangat besar.
"Kawasan tersebut dinamakan Sungai Beremas, karena memang banyak terdapat emas. Dulunya warga memang sering menemukan emas saat mengolah lahan pertanian dikawasan itu," katanya.
Rencananya, kawasan tambang emas tersebut akan kembali dieksplorasi. Rencana tersebut, juga sudah mendapatkan persetujuan pemilik tanah. "Kalau pemilik tanah tidak keberatan, asalkan dia tetap mendapatkan keuntungan," jelas Amri Swarta.
Hingga saat ini, kawasan pertambangan di Kabupaten Kerinci, belum ada yang pernah digarap oleh warga, karena kebanyakan warga tidak ada yang mengetahui cara-cara penambangan secara tradisional. "Potensi yang sangat besar tersebut hanya terpendam begitu saja di dalam tanah," tambahnya.

Jalur Kwarsa
Pemkab Kerinci menyatakan sedikitnya dua jalur (urat) kwarsa (tambang mineral) logam dan non logam di daerah itu mengandung atau menyimpan emas di balik lapisan tanahnya.
"Sedikitnya ada dua urat kwarsa yang diestimasi mengandung emas, hal itu diketahui berdasarkan pada kondisi fisik geologi tanah dan fakta temuan masyarakat setempat serta asumsi ilmuwan yang kebetulan singgah atau melancong ke Kerinci," kata Kasubag Informasi Humas Pemkab Kerinci Azmal Pahdi ketika dihubungi di Kerinci, Sabtu.
Kedua jalur tersebut adalah jalur kwarsa Sungai Tenang dan di Bukit Hitam Batu di Kecamatan Siulak. Jalur kwarsa di lokasi Sungai Tenang terbagi lagi dalam tiga sub, yang masing masing berada dalam radius, 1,5 km, 2 km barat daya Siulak Deras, dan 3 km barat laut Siulak deras.
Sementara, selain emas di balik lapisan tanah, lokasi-lokasi ini juga mengandung berbagai potensi pertambangan lain, baik mineral, logam maupun non-logam, seperti tembaga, granit, marmer, obisidian, batu gamping dan kaolin.
Masing-masing dengan estimasi cadangan 600 juta ton granit, 289 juta ton marmer, 497 juta ton obsidian, 680 juta ton batu gamping dan 50 juta ton kalin, kata Azmal.
Sementara di lokasi jalur kwarsa Bukit Hitam Batu selain mengandung emas juga mengandung endapan tembaga yang estimasi cadangannya sangat besar, jalur ini tepatnya berjarak tiga kilometer dari Desa Betung Hilir.
Bukit yang sangat besar ini tersembunyi di balik rimbunan ladang kulit manis milik warga setempat, karena itu tidak banyak yang mengetahui kandungan dengan potensi melimpah tersebut.
Apalagi, sebagian daerah Kerinci merupakan wilayah perbukitan Bukit Barisan yang dilalui oleh jalur Sesar Sumatera dan jalur gunung api busur magmatik Sumatera, yang diyakini masih menyimpan kemungkinan estimasi lain tentang cadangan mineral, logam emas, tembaga, dan lainnya, termasuk kemungkinan estimasi potensi semen.
Namun, Azmal mengakui hingga saat ini tidak banyak pihak yang mengetahui potensi pertambangan Kerinci yang sangat besar tersebut. Berbeda dari daerah lain seperti di Merangin dan Sarolangun, pertambangan emas tradisional marak dilakukan masyarakat, di Kerinci justeru nyaris tak ada masyarakat yang tertarik mendulang emas.
Penulis : edijanuar
Editor : ribut

Sumber: http://jambi.tribunnews.com/m/index.php/2011/01/10/wow-lahan-petani-di-kerinci-mengandung-emas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar